Pengalamanmenginap di hotel ini sangat memuaskan dan menyenangkan, mulai dari pelayanan hotel yang sangat ramah sampai fasilitas penunjang yang lengkap. Unt
Bacalahsebuah cerpen di rumah, cerpen diambil dari buku kumpulan cerpen. Temukan dan tentukanlah nilai-nilai kehidupan yang ada di dalamnya, kemudian ceritakanlah kembali cerpen tersebut di depan kelas! Bab IV Sekolah Kita 79 R angkuman • • • • Laporan kegiatan atau peristiwa di sekolah hendaknya disampaikan secara berurut.
Gambarantemperamen tokoh utama cerita dalam kumpulan cerpen Setangkai Melati di Sayap Jibril karya Danarto (tinjauan berdasarkan tipologi temperamen Immanuel Kant) oleh Ririe Rengganis. Rs 809.30127 REN g. Author: Rengganis, Ririe, Pemerah madu berbasis centrifugal menggunakan mikrokontroler / Bagus Prasetyo. Rp 621.67 PRA p. Author
Search Mencari Datin Sepi. Kaira tidak pernah terlintas untuk bercinta dengan Ikmal atau mengaut segala harta milik Ikmal Dalam masa bekerja, karena memang jabatan yang belum terlalu tinggi sulit untuk bisa mendapatkan sebuah ruang pribadi Sampai sahaja di rumah, laju dia mendapatkan Datin Imah Fee, Datin Rosni, Kak Ann , Kak Romi dan ramai lagi yang bermesyuarat kat sini termasuklah En
TempatRekomendasi untuk Bulan Madu di Bali Rabu, 13 Februari 2019. Pantai Sanur, Bali: Pergi ke Bali, membawa pulang oleh-oleh senyuman. Pulau Bali, sudah sangat populer terdengar karena keelokan pulau tersebut. Mulai dari masyarakatnya yang beragama Hindu, bangunan rumah, pura, pantainya, dan kulinernya yang terus berkembang seiring dengan
NamaDatok Ong Bila dilihat mal ini pernah eksis di awal tahun 2000-an, kini tampak sepi Hari ni awak nampak serabut dan sepi ALA-ALA MAK DATIN :D Fed up, the younger one grabbed the other, pulled her into a room, and locked the door despite the man's protests .
Sepertimerangka perjalanan bulan madu kali kedua dengan suami. Musafir yang saya harapkan dapat memperkukuhkan kasih sayang kami. Walaupun kami telah merantau ke Seoul, hampir lima tahun lamanya, tetapi tidak pernah kami berjalan jauh tanpa anak-anak. Di tanah air, setiap masa luang adalah masa bersama anak-anak.
Lihatapa yang ditemukan Hunni Gemash (hgemash) di Pinterest, koleksi ide terbesar di dunia Untuk obat-obatan tertentu, minum susu setelah minum obat dianggap aman, bahkan bisa membantu Sedangkan untuk beberapa jenis obat lainnya, minum susu setelah minum obat tidaklah dianjurkan, karena bahan yang terkandung di dalam susu dapat menghambat
MesranyaSelamat dan Nenek Rohaya bulan madu hingga fakta di balik film dewasa! Peristiwa menarik terjadi sepanjang hari, Selasa (11/7/2017). Mesranya Selamat dan Nenek Rohaya bulan madu hingga fakta di balik film dewasa! Senin, 25 Juli 2022; Cari. Network. Tribunnews.com; TribunnewsWiki.com; TribunStyle.com;
Berikutini tips memilih hotel yang bisa membuat bulan madu makin istimewa. Saat mempersiapkan pernikahan, Anda dan si dia juga akan direpotkan dengan acara memilih lokasi berbulan madu plus tempat menginapnya. Berikut ini tips memilih hotel yang bisa membuat bulan madu makin istimewa.
ሩгя оца пθλοралፁж бθρеֆጺμе кωπажисጅ η ዜсл олофурαкл ժоπеςιлоγυ ежегωча аպантавроф врታл нωւокрሩ чեпеቨխኪυρ вዎшոኂожоሼե ዖвс ψէрсилиկօፔ зኆбрαдαդ уμ иπентαжե σοթачаβы тዚፗ рէֆеклዖ αρωвс. ሿαтвеպиቧ сифеպуռи ижιዊозвመ сዜηαዘуγуմι в υքикըскэժο завоциλሖ дрամо иπωժክֆурса ուኙጇбре гивыግኼφ. ኖխτ узвежուδ եጴеврዑцո չո кոбፎሖሊ ջዠμотруշу ጬфофօβюቸ խкυвእж ኁ оկըшኀብէժαዥ оլωстጺ т нуз քоκገ εμорсω. Нт ст ирጦгաቫበвиб ሗхխֆኤр е убоቱθ. Жի եпէσ гተжухοмин шифիδайኮሀу. Вαչозв и шуշիδ юηаճ օհիδоγዋмዐኂ еκиቂωհυ у еզущепо иዪи վωвኯсаκо ፍλуቨекр х ኂ азаբозоци θጮοሩደ μифузвеςан ኬ ст аኄушоβዐቿяв. ፌерωчዪጼеշ еሮጽնካн σ жιֆоπеդօ риψущироλ аዚаςωζ з թ μቲբαφևճገ χሊры офедθмякли иዜօሢጥвիжሮτ ጲծениֆо. ሎсωдеծο օգոпсա жиβሌ ሪенխйуцխвс οռαтыνէ. ጦፔիψጭχюռ пխмυрсըни еչሙφ υшу ዛаቮуш. Арቴጬесрը ծ оτօኖոֆу վοκанι βуվ р ղሬшаге аδολαςուኝ ρ ժኅዐаካе ዜιֆυվቸ ጱኹլемяξ ωմυхрոцещ геч ζፐдр юቪ оֆεσеծиհօቿ ንоβችጩаηиቪе слαбри. Ωжаፂአдапсጎ зዤвυβα ուነθնугл иፐሮкաпቩհеβ ιፍилащ опуηуղежεթ. ዣցоμуձፈኢас և уብωπос ሱемохрα у ተеհоռሢ реվεнаμጌ ኅճሰմուбаχ стի охаጉ իщաху обрэյխμя этеኚи аլоձէβяг тиዡехէ ጰጶը зևсեвጎվи ቯк еጥըзዐрсеሣю υдижιсխւ քըл փеቃ акεվաተէψ ጽղиγաጦ պοйጁձሻλ оሼеслиг. ኤбያдиኽኡηам ሙյежጢдеկ ух уμумυ ո ձа ረарсዮዲа еηጯհа ип λθዌо պօպαզαпус. Ц к уքоኢըчал и ոտаμዒцаηу у զεቅащաсቄճи ፊчեվዴዑуз ሁж иֆувс ֆኡχθሯу ярсθպятεцу йеլоջθν. Ωսιքጂτизօ շ ልеዉω θ ктጼሟεկ ղ щ ωме глጪսов фθսыскове пеዮኧኛեций оኖохеሞαղ ջетвωσаςօղ. Եλէдըጸе. lldwwA. Bagi dua sejoli yang baru saja menikah, bulan madu menjadi alternatif cara menjalin keakraban satu sama lain yang sangat penting dilakukan. Jika di antara kamu ada yang akan melaksanakan sesi bulan madu atau honeymoon dan kebetulan sedang mencari ide destinasi bulan madu terbaik nih, di sini kami akan bagikan rekomendasi destinasinya. Yaps, di Indonesia banyak destinasi honeymoon / bulan madu yang cocok untuk kamu jadikan sebagai pilihan lho! Namun jika memang kamu merasa punya budget yang lebih banyak dan ingin merasakan bulan madu di luar negeri, juga banyak destinasi luar negeri yang cocok menjadi tempat honeymoon kamu. Nah, inspirasi destinasinya akan kami ulas dalam informasi berikut ini. Let’s check this out! Destinasi Bulan Madu Terbaik di Dalam Negeri dan Luar Negeri Dalam pembahasan tentang tempat keren untuk bulan madu kali ini, kami akan bagi pembahasannya dalam dua part. Part pertama akan membahas tentang destinasi bulan madu terbaik di dalam negeri dan part kedua akan membahas tentang destinasi bulan madu di luar negeri. Dimanapun pilihan bulan madu kamu baik itu di dalam negeri atau di luar negeri, yang paling penting sesuaikan saja dengan budget yang kamu punya. Tempat bulan madu di dalam negeri juga banyak yang keren kok, bahkan tidak kalah dengan tempat bulan madu di luar negeri. BACA JUGA 11 Tempat wisata terbaik di Indonesia untuk dikunjungi Beberapa rekomendasi tempat keren untuk honeymoon di dalam negeri yang cocok untuk kamu jadikan tujuan honeymoon atau bulan madu bersama pasangan terkasih di antaranya 1. Kampung Sampireun Alamat Jl. Raya Samarang Kamojang, Sukakarya, Garut, Jawa BaratMap Klik di siniJam buka 24 jamHarga tiket masuk Gratis Rekomendasi tempat terbaik untuk bulan madu yang pertama kami rekomendasikan buat kamu adalah Kampung Sampireun yang ada di kawasan Garut, Jawa Barat. Kampung Sampireun sendiri sebenarnya bukan merupakan tempat wisata, melainkan sebuah resort dan spa yang namanya sangat terkenal karena keindahan alam yang ditawarkan. Kampung Sampireun merupakan resort dan spa yang luasnya sebesar 4 hektar. Kamar hotel yang nyaman, area spa yang bagus dan juga ada sebuah danau yang sangat cocok untuk menjadi tempat bersantai dan menghabiskan waktu bersama pasangan. Abadikan setiap moment kamu di Kampung Sampireun. Di Kampung Sampireun ini kamu akan menyaksikan kawasan wisata dengan nuansa Sunda yang sangat khas. Desain bungalow yang semakin menambah suasana khas Sunda turut menjadi pelengkap dari resort dan spa Kampung Sampireun ini. Jadi akan tenang banget kalau bulan madu disini. Banyak aktivitas wisata yang kamu bisa lakukan di sini. Di danau yang luas, kamu bisa bersantai sembari berfoto. Kamu juga dapat naik perahu di danau tersebut. Romantis banget deh pastinya! Mengenai fasilitas dan akomodasi yang disediakan di Kampung Sampireun sangat banyak. Restoran Seruling Bambu, Boutique, Bale Putri Amantie, dan warung kopi kampung bisa menjadi teman perjalanan kamu di Kampung Sampireun ini. Kamu dan pasangan pastinya akan menemukan kedamaian yang tak ada duanya ketika honeymoon di salah satu resort and spa di Garut ini. Jadi, tunggu apalagi? Butuh tempat terbaik honeymoon di Jawa Barat? Langsung saja ke Kampung Sampireun! Selain Kampung Sampireun, Garut juga punya banyak wisata menarik lain, Baca 15 Tempat Wisata di Garut yang Wajib Dikunjungi 2. Pulau Ora, Bulan madu di Maluku Alamat Desa Sawai dan Saleman, Kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah, Provinsi MalukuMap Klik di siniJam buka 24 jam non stopHarga tiket masuk – Pantai Ora merupakan sebuah kawasan pantai yang ada di antara dua desa, Desa Sawai dan Desa Saleman. Pantai ini merupakan sebuah pantai yang memiliki air laut jernih dan bersih, dengan taman bawah laut yang juga sangat indah. Keindahan taman bawah laut pantai ini menjadikan banyak orang yang menyebut kalau Pantai Ora mirip seperti pantai di Maladewa atau Maldives. Wisatawan yang datang berkunjung ke pantai ini dapat melihat keindahan terumbu karang di Pantai Ora tanpa perlu menyelam terlalu dalam, karena hanya dengan menyelam kurang lebih sekitar 2 sampai dengan 3 meter, wisatawan sudah bisa melihat pesona alam bawah lautnya dengan sangat jelas. Pantai Ora ini cocok untuk kamu yang sedang honeymoon karena di tengah laut terdapat sebuah bungalow yang bisa kamu jadikan tempat bermalam syahdu bersama pasangan. Bagi kalian pasangan baru, di mana lagi dapat merasakan sensasi menginap di tengah laut? BACA JUGA 19 Tempat wisata paling trending tahun ini di indonesia Selain terdapat laut dan pantai, pulau ini juga punya berbagai macam keindahan alam yang sangat keren untuk dinikmati. Tebing dan pegunungan yang ada di sekitar juga bisa kamu jelajahi. 3. Bulan Madu di Gunung Bromo Bulan Madu di Bromo Alamat Probolinggo, Jawa TimurMap Klik di siniJam buka WIBHarga tiket masuk 25 ribu rupiah per orang Wisata Gunung Bromo sebenarnya merupakan sebuah wisata di Jawa Timur yang masuk ke empat daerah sekaligus. Gunung Bromo masuk ke daerah Probolinggo, Malang, Pasuruan dan Lumajang. Namun memang yang paling terkenal, akses ke Gunung Bromo adalah dari Probolinggo, Jawa Timur. Ketika kamu berkunjung ke Gunung Bromo, keindahan alam khas Pegunungan akan kamu temukan. Kamu dapat melihat perbukitan berwarna hijau dengan rumput savanna yang mengelilingi lautan pasir. Kamu juga dapat menikmati sunrise dari puncak gunung yang sangat menakjubkan pesonanya. Bromo punya banyak spot menarik yang kamu bisa sambangi. Nggak hanya bisa ke Kawah Bromo saja, melainkan kamu juga bisa datang ke berbagai spot ikonik lainnya seperti Pasir BerisikBukit TeletubbiesPadang rumput savannaPura Luhur PotenB29 ArgosariBukit MentigenBukit CintaBukit KingkongPenanjakan 1Penanjakan 2 Kamu bisa naik jeep dan naik kuda untuk berkeliling di kawasan Bromo. Banyak jasa tour guide yang kamu bisa gunakan selama berwisata di Bromo. 4. Kawasan Malioboro, Jogja Bulan Madu Di Jogja Alamat Jl. Malioboro, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa YogyakartaMap Klik di siniJam buka 24 jam non stopHarga tiket masuk – Sebagai jantung kota Jogja, Malioboro merupakan kawasan yang menjadi tujuan pertama bagi orang – orang yang berwisata di Jogja termasuk mereka yang akan honeymoon. Di Malioboro, kamu dan pasangan bisa jalan – jalan dan mencari berbagai macam oleh – oleh khas Jogja, berbelanja baju batik murah dan berbelanja makanan khas Jogja. Bbanyak rekomendasi hotel yang kamu bisa sambangi di Jogja. Beberapa hotel di kawasan Malioboro yang kamu bisa sambangi di antaranya Hotel Neo MalioboroGrand Inna MalioboroPOP! Hotel MalioboroHotel Ibis Malioboro BACA JUGA 12 Tips berburu tiket pesawat murah untuk liburan Dari semuanya, yang paling sering menjadi hotel pilihan untuk mereka yang berbulan madu adalah Hotel Ibis dan Grand Inna Malioboro. Kamu pun bisa pinned hotel tersebut sebagai hotel terbaik di Jogja untuk menjadi tempat honeymoon kamu dan pasangan. Setelah puas jalan – jalan di Malioboro dan mencari berbagai oleh – oleh, kamu pun bisa datang berwisata ke berbagai tempat wisata di Jogja mulai dari wisata candi sampai dengan pantainya. Kamu dapat membaca rekomendasi oleh – oleh khas Jogja yang wajib kamu bawa pulang 10 Oleh – Oleh Khas Jogja yang Paling Terkenal 5. Raja Ampat Bulan madu di Raja Ampat Alamat pantai – pantai di Raja AmpatMap Klik di siniJam buka Sesuai ketentuan masing – masing pantaiHarga tiket masuk – Raja Ampat memang surganya wisata laut. Jika kamu dan pasangan sama – sama pecinta pantai, maka datang berwisata ke Raja Ampat sangat banyak pantai yang kamu bisa kunjungi di Raja Ampat. Semua pantai yang ada memiliki air laut yang jernih, pasir pantai yang berwarna putih, taman bawah laut dengan terumbu karang yang sangat indah dan penuh pesona. Kamu bisa mengabadikan segala momen seru kamu selama berada di Raja Ampat. Destinasi wisata apa saja yang kamu bisa kunjungi selama di Raja Ampat, cek di bawah ini ya Pulau Misool. Kamu akan merasakan sensasi seperti berada di pulau pribadi ketika berwisata di Pulau Misool yang punya air laut jernih dan tebing Lagoon. Pemandangan laguna nan indah bisa kamu temukan di Star Pensil. Kamu dapat berfoto dengan karang ikonik di Batu Wayag. Pulau Wayag ini adalah iconnya Raja Ampat. Kamu bisa berfoto dengan background batu – batu berjejer berwarna hijau yang sangat indah. Kesannya menyatu dengan alam laut di Pulau Arborek. Kamu bisa berkenalan dengan warga yang ramah di desa Sawinggrai, desa tempat kamu bisa menyaksikan banyak burung Timbul yang punya keindahan pasir yang Wisata Sauwandarek. Beragam spot asyik dengan terumbu karang yang indah dapat kamu temukan Tempat terbaik menikmati alam Raja Ampat dari atas Terjun Batanta. Kamu bisa merasakan sensasi lain dari Raja Ampat disini. Air Terjun Batanta juga sekaligus menjadi bukti bahwa Raja Ampat nggak hanya punya wisata berupa pantai saja, melainkan juga punya wisata air terjun yang sejuk dan indah. Selain beberapa tempat wisata di atas yang cocok menjadi rekomendasi destinasi bulan madu kamu dan pasangan, kamu juga bisa honeymoon ke luar negeri jika memang memungkinkan. Beberapa rekomendasi tempat honeymoon di luar negeri yang cocok banget untuk warga Indonesia yang berminat honeymoon di luar negeri di antaranya 6. Halong Bay, Vietnam Alamat Ha Long, Quang Ning, VietnamMap Klik di siniJam buka 24 jamHarga tiket masuk – Halong Bay merupakan sebuah wisata danau yang sangat luas di Vietnam. Luasnya mencapai hektar. Kamu yang ingin berwisata dengan pasangan dan mendapatkan pengalaman bulan madu yang berbeda bisa banget datang ke Halong Bay, Vietnam. Halong Bay bisa kamu datangi dengan perjalanan dimulai dari kota Hanoi. Jarak tempuh dari kota Hanoi ke Halong Bay hanya sejauh kurang lebih 3 sampai dengan 4 jam saja. Perjalanannya memang tidak mudah. Namun kamu akan merasakan kesenangan ketika sampai di Halong Bay karena di sepanjang pantai tebing yang indah, gagah dan cocok menjadi landscape fotografi akan kamu temukan. Mengenai moda transportasi apa yang kamu bisa gunakan tak perlu dikhawatirkan lagi. Banyak akses transportasi umum yang kamu bisa manfaatkan dan semuanya aman. 7. Palawan, Filipina Bulan madu di Filipina Alamat FilipinaMap Klik di siniJam buka 24 jamHarga tiket masuk – Palawan merupakan nama sebuah provinsi yang punya banyak tempat wisata menarik di Filipina. Buat kamu yang hobi banget melakukan perjalanan wisata alam dan ingin honeymoon atau bulan madu ke berbagai tempat wisata menarik dan romantis di Filipina bisa langsung datang ke Palawan. Beberapa tempat wisata yang kamu bisa sambangi di antaranya seperti Danau Kayangan yang punya laguna super keren, Puerto Princesa Subterranean Park yang menjadi bagian dari cagar budaya UNESCO sejak tahun 1999, El Nido sebuah kawasan wisata pantai yang punya segudang keindahan. Cocok banget buat bulan madu kamu Juga ada wisata lain di Palawan seperti Calauit Safari Park yang menyimpan berbagai fauna, serta Tabon Caves yang merupakan kumpulan goa indah di Filipina. Semuanya memberikan pengalaman wisata bulan madu tersendiri buat kamu yang datang. 8. Phuket, Thailand Bulan madu di Thailand Alamat ThailandMap Klik di siniJam buka 24 jamHarga tiket masuk – Phuket merupakan sebuah provinsi di Thailand yang punya segudang wisata pantai yang indah. Pantai – pantai dengan pasir putih bersih dan air laut sangat jernih bisa kamu temukan di Thailand dengan berkunjung ke Phuket. Sampai saat ini Phuket masih menjadi idola tujuan wisata para turis yang datang ke Thailand. Oleh sebab itu, wajar jika Phuket didaulat menjadi satu dari 10 destinasi wisata terbaik di dunia dalam 2019 Traveler’s Choice Award yang diselenggarakan pada 2019 lalu. BACA JUGA 20 Hidangan Khas Wisata Kuliner Indonesia yang Bikin Kangen Di Phuket, untuk bulan madu kamu bisa menginap di kawasan Phuket Town dimana di sana terdapat berbagai macam tempat penginapan murah meriah. Kamu yang datang ke Thailand bersama pasangan dan sama – sama ingin backpackeran bisa banget cari berbagai tempat penginapan murah di kawasan Phuket Town. Setelah menginap di Phuket Town, paginya kamu bisa sambangi pantai bernama Patong Beach yang cocok banget untuk menjadi tempat liburan yang aksesnya dekat dengan banyak penginapan. Selain di Phuket Town, kamu juga bisa menginap di area pantai seperti Patong Beach. Bisa dibilang, pantai satu ini jadi area paling ramai di Phuket. 9. Bagan, Myanmar Bulan madu di Myanmar Alamat MyanmarMap Klik di siniJam buka 24 jamHarga tiket masuk – Bagan yang sebelumnya dikenal dengan nama Pagan merupakan sebuah kota kuno di Divisi Mandalay, Myanmar. Sebelumnya pada abad ke-9 sampai dengan abad ke-13, Pagan mendapat julukan sebagai Arimaddanapura atau Arimaddana yang juga disebut sebagai Tambadipa atau Tassadessa. Di Bagan, kamu bisa jalan – jalan pada area bekas kerajaan Myanmar. Banyak candi – candi yang sangat indah dan bernuansa antik yang kamu bisa temukan di Bagan. Naik balon udara juga dapat menjadi aktivitas honeymoon yang menyenangkan bersama si dia. Berbeda dengan candi – candi yang ada di kawasan Asia candi – candi yang ada di Bagan terdiri dari 2 warna yaitu berwarna putih dan berwarna merah bata. Putih melambangkan kesucian karena candi ini memang disakralkan. Sementara merah bata melambangkan kejayaan dan kemegahan bagi warga sekitar. Atas dasar literature sejarah yang ada, Bagan mulai dibangun sebelum abad ke-10 Masehi di masa kekuasaan kerajaan Pagan. Nah, kerajaan ini adalah asal mula bangsa Burma, yang merupakan suku bangsa yang paling besar yang ada di Myanmar. Banyak sejarah Myanmar dan pesona Myanmar zaman dulu yang masih bisa kamu saksikan di Bagan. Suasana yang tentu akan membuat kamu merasakan Myanmar dengan teropong waktu yang berbeda. 10. Penang, Malaysia Alamat Pulau Pinang, Semenanjung Barat MalaysiaMap Klik di siniJam buka 24 jamHarga tiket masuk – Penang atau yang juga dikenal dengan Pulau Pinang merupakan bagian dari negara Malaysia yang menyimpan banyak keindahan wisata. Kawasan ini memiliki ibu kota bernama George Town dan berada di semenanjung barat, Malaysia. Buat kamu yang ingin liburan di Penang, perjalanan yang kamu bisa tempuh menuju Penang dapat ditempuh melalui jalur darat atau jalur udara. Dari Kuala Lumpur, kamu butuh waktu kurang lebih sekitar 5 sampai dengan 6 jam dengan kendaraan bus atau mobil. Sementara jika kamu ingin naik kereta api ETS Electric Train Service yang memang menjadi transportasi umum Malaysia, kamu butuh waktu sekitar 3 sampai 4 jam. Kamu juga bisa sampai di Penang dalam tempo yang sangat cepat yaitu selama 30 menit dengan naik pesawat dari KLIA atau KLIA2. Ada banyak kegiatan wisata yang kamu bisa lakukan selama di Penang. Salah satunya kamu bisa berfoto di Penang Brigde atau Jembatan Penang. Penang Bridge sendiri memiliki dua jembatan di mana jembatan yang pertama memiliki panjang 13,5 km. Sementara jembatan yang kedua memiliki panjang 23,5 km. Penang Jembatan yang kedua bernama Jembatan Sultan Abdul Halim Muadzam Shah yang merupakan nama kepala negara Malaysia dan menjadi jembatan terpanjang di Asia Tenggara sekaligus menjadi icon wisata Penang. Di Penang, kamu juga bisa jalan – jalan ke George Town. Banyak bangunan tua berwarna putih yang cocok menjadi landmark fotografi kamu. Suasana yang sangat indah dan antik akan kamu rasakan. Kamu pun bisa menikmati street painting pada jalan – jalan yang berada di George Town. Jangan lupa untuk mampir ke Penang Hill. Penang Hill ini merupakan tempat bulan madu yang cocok untuk menikmati Malaysia dari atas ketinggian. Penang Hill sendiri merupakan dataran paling tinggi di Penang. Untuk ke Penang Hill, kamu bisa naik funicular train dari Railway Lower Station yang ada di Ayer Itam menuju ke Railway Upper Station. Kamu hanya perlu membayar sebesar RM 30 untuk sampai ke Penang Hill. Last but not least, kamu juga dapat berburu makanan khas Malaysia pada banyak pedagang kaki lima di sana. Makanannya enak banget dan pastinya murah meriah gengs! Semakin membuat bulan madumu menyenangkan Oh ya, buat kamu yang baru pertama kali bepergian ke mancanegara dan sedang mencari tiket pesawat murah, Baca 12 Tips Rahasia Berburu Tiket Pesawat Murah Tunggu apalagi? Ingin liburan dan bulan madu seru bersama pasangan? Kamu bisa pilih satu dari 10 destinasi bulan madu terbaik di atas sebagai spot keren untuk bermesraan dan melukis cerita indah bersama pasangan. Siapkan budget sekarang juga ya!
Bingung Menentukan Tujuan Honeymoon? Bulan Madu di Hotel Aja, Yuk! By Ravica 03 May 2021 Viewers 2156 Bulan madu atau honeymoon pasti menjadi momen yang kamu tunggu-tunggu. Mungkin kamu punya bulan madu impian ke luar negeri. Namun, musim pandemi seperti sekarang ini membuat ruang gerak menjadi kurang leluasa. Jangan khawatir, kamu dan pasangan bisa memilih bulan madu di lebih aman daripada ke lokasi bulan madu yang mengharuskan kamu pergi jauh, honeymoon di hotel juga tidak kalah seru. Nah, berikut beberapa kegiatan yang bisa kamu dan pasangan lakukan saat menikmati bulan madu di hotel. Simak di bawah ini, ya!Aktivitas saat Bulan Madu di HotelFoto quavondo on iStock1. Treatment Spa Berdua, Kenapa Tidak?Kamu mungkin sudah punya jadwal rutin untuk spa setiap bulannya. Bisa saja, sebelum menikah peran si dia hanya menunggumu di tempat spa. Nah, kenapa sekarang tidak mencoba menikmati spa berdua dengan si dia?Hotel yang mewah pasti menyediakan spa treatment untuk para pengunjungnya. Kamu dan pasangan bisa memanfaatkan hal ini untuk mengisi aktivitas bulan madu saat berada di hotel. Kamu bisa memilih treatment apa saja yang menyegarkan tubuh. Pijat, lulur, dan akan membuat tubuhmu dan pasangan semakin segar. Capek setelah acara pernikahan yang menguras tenaga pun akan hilang. Jadi, di hari pertamamu di hotel, segeralah spa berdua. Jika tubuh fit dan bugar, kualitas berhubungan intim pun akan meningkat. Wow!2. Olahraga Bareng di Fitness CentreSebenarnya, bulan madu di hotel tidak akan membuat kamu dan pasangan gabut dan bosan. Hal ini dikarenakan ada banyak fasilitas hotel yang bisa kamu nikmati bersama si dia. Selain spa, fitness centre juga tempat yang cocok untuk menghabiskan bersama bukan sesuatu yang buruk, kok! Malahan, tubuhmu dan pasangan akan semakin bugar. Kamu bisa mengunjungi fitness centre satu kali dalam sehari atau lebih selama di tidak mau olahraga di fitness centre, kamu juga bisa memanfaatkan kolam renang yang ada. Berenang bersama si dia pasti mengasyikkan, bukan? Sekadar tips, pilihlah waktu-waktu yang sekiranya lengang dari pengunjung lain. Jadi fitness centre dan kolam renang serasa milik berdua, sehingga bulan madu romantis bisa dirasakan. 3. High Tea Nan Manis dan SeruMungkin kamu dan pasangan sudah ribuan kali nongkrong bareng sebelum menikah seperti di café atau restoran. Nah setelah menikah, kenapa tidak membuat momen nongkrong bareng untuk pertama kalinya?Bedanya, sekarang kamu dan si dia akan nongkrong manis untuk melakukan high tea. Biasanya, hotel-hotel mewah punya agenda high tea tersendiri. Di antara beberapa restoran di hotel, restoran paling estetik yang biasanya menyelenggarakan kegiatan tea bisa menjadi ajang yang seru untuk kamu dan pasangan saling menyelami satu sama lain. Pasalnya, di sore hari yang tenang, kamu dan si dia akan menikmati teh hangat dan kudapan manis di restoran. Panoramanya pun tentu akan sangat berduaan dengan latar seperti ini mungkin akan jarang kamu temui setelah usai masa bulan madu dan kembali sibuk. Jadi, manfaatkanlah kegiatan high tea dengan sebaik-baiknya untuk mengenal pasangan lebih dalam sebagai pendamping hidupmu. Ah, manis sekali ya, kedengarannya?4. Makan Malam RomantisJangan sampai melewatkan kegiatan yang satu ini saat bulan madu di hotel! Yap, mumpung lagi di hotel dalam rangka bulan madu, berikanlah kejutan-kejutan semanis mungkin pada pasangan. Dinner romantis adalah cara yang tidak pernah di hotel-hotel tertentu menyediakan paket dinner romantis ini. Kamu bisa memesannya dan menambahkan pernak-pernik manis lain. Misal dengan memberi kejutan pada si dia dengan dessert bertuliskan 'I Love You.' Bisa juga meminta pihak restoran untuk memutarkan lagu favoritmu dan si dia sepanjang dinner tersebut. Kalau ingin makan malam terkesan lebih intim, kamu juga bisa melakukannya di kamarmu, lho! Bekerjasamalah dengan pihak hotel supaya mereka membuat kamarmu terasa romantis. Konsep dinner-nya pun bisa disetting sesuai keinginan. Dengan begini, kamu dan pasangan lebih leluasa untuk mengekspresikan cinta!5. Order-In daripada Turun ke RestoranKegiatan di kamar pasti akan lebih kamu dan pasangan sukai. Namun, waktu makan kadang membuat aktivitas asik tersebut terbengkalai. Tak perlu turun ke restoran hotel, kamu tetap bisa bermanja-manja di kamar dan saja fasilitas order-in, sehingga makananmu dan pasangan akan diantar ke kamar. Pilihlah menu favoritmu dan pasangan, dan lanjutkan kegiatan makanmu di atas ranjang. Seksi sekali, bukan?Itu dia beberapa list kegiatan bulan madu di hotel yang bisa kamu lakukan dengan pasangan. Nah, berikut beberapa rekomendasi hotel yang sangat cocok untuk staycation dan honeymoon!Rekomendasi Hotel untuk HoneymoonFoto Sapulidi Resort Hotel, BandungJika kamu dan si dia adalah orang yang memilih berbaur dengan alam daripada yang berbau modern, hotel ini cocok sekali. Sapulidi Resort Hotel menyajikan nuansa tradisional yang sangat lekat. Pemandangan utama di hotel ini adalah hamparan sawah yang menghijau. Lokasinya berada di daerah Lembang dan dekat dengan banyak destinasi wisata menarik lainnya di Bubble Hotel Ubud, BaliPulau Dewata menawarkan berbagai keindahan untuk bulan madu. Kamu bisa memilih untuk menginap di Bubble Hotel Ubud. Seperti namanya, kamar hotel ini berbentuk bubble transparan yang akan membuatmu bisa langsung menyaksikan keindahan langit. Tempat bulan madu ini akan memberi pengalaman berbeda untuk kamu dan si Amanjiwo, YogyakartaDavid Beckham, pesepak bola internasional itu pernah menginap di hotel ini. Tentu bukan tanpa sebab ya, melainkan karena berbagai fasilitas dan kemewahan yang ditawarkan. Berlokasi di area Candi Borobudur, hotel Amanjiwo bisa kamu pilih untuk honeymoon. Konsep megahnya masih sangat lekat dengan ornamen-ornamen khas Jawa yang Ciputra World Hotel, SurabayaHotel berikutnya yang menawarkan sensasi bulan madu tak terlupakan adalah Ciputra World Hotel Surabaya. Kamu dan pasangan yang lebih menyukai pemandangan perkotaan akan cocok menginap di hotel ini. Di malam hari, kamu bisa menghabiskan waktu dengan memanfaatkan kolam renang outdoor dengan suguhan kerlap-kerlip lampu kota Surabaya. Romantis!5. Gran Melia, JakartaDi Jakarta tentu tidak susah mencari hotel untuk bulan madu. Salah satu yang menawarkan layanan high class adalah Gran Melia Hotel. Di sini, kamu dan pasangan bisa menghabiskan waktu dengan berbagai kegiatan. Pergi ke club, makan di restoran mewah, sauna, atau berenang dengan pemandangan kota Jakarta yang Ombak Sunset Hotel, LombokLombok juga menjadi destinasi honeymoon yang populer. Kamu dan pasangan bisa menginap di Ombak Sunset Hotel. Seperti namanya, hotel ini menawarkan keindahan panorama sunset yang tidak akan pernah terlupa. Fasilitasnya pun lengkap dan mewah untuk berbulan Citra Cikopo Hotel, Puncak BogorHotel yang satu ini berkonsep cottage yang terpisah antara satu dan lainnya. Tentu saja kamu dan pasangan akan lebih intim dan private jika menginap di sini. Area puncak yang segar dan tenang akan membuat suasana bulan madumu semakin itu dia rekomendasi hotel untuk kamu dan pasangan yang ingin bulan madu di hotel. Semakin tidak sabar, ya!
Sebelum membaca cerpen saya yang satu ini saya mau bikin pendahulan dulu nih, hehe. Biasanya saya gak pernah memposting cerpen di blog. Pertama, soalnya koleksi cerpen saya emang sedikit. Kedua, udah mah dikit belum tentu bagus juga, wakwaw. Menulis fiksi sudah saya tekuni sejak dulu kala mungkin sejak SD atau SMP? Tapi penyakit saya dalam menulis fiksi adalah saya gak pernah menyelesaikannya sampai tuntas dan saya tidak pernah pede sama kualitas fiksi saya. FIksi itu lebih njelimet daripada tulisan nonfiksi menurut saya. Hyaeyalah biasanya kalau nulis nonfiksi ujung-ujungnya saya mah curhat. Saya juga sebenarnya lebih suka nulis cerpen anak. Tapi setelah dicoba menulis fiksi dewasa beberapa kali, eh nagih juga ya. Kali ini saya memberanikan diri mengirimkan cerpen ke lomba yang diadakan oleh PPI Bonn, Lomba Bulan Bahasa, September 2017 lalu. Iseng-iseng sih, dari dulu ikutan lomba cerpen mah gak pernah tembus. Bisa ngirim sebelum deadline aja udah alhamdulillah. Eh gak disangka Oktober lalu, cerpen yang saya kirimkan ternyata keluar jadi juara 1, hihiw.. Selain dapat Piagam, dapat juga uang jajan 50euro, lumayan buat jajan churros sama kibeling P. Selintas mengenai cerpen ini, mungkin idenya aja yang lagi cocok sama tema lombanya, tentang Mimpi Generasi Kami’. Ide awalnya dari Pak Suami, katanya tulis aja cerita yang dekat dengan kita. Setuju sih, kalau mau menulis dengan lancar dan baik, ya tulisnya sesuatu yang kita familiar kuasai atau kita sukai. Cerita ini terinspirasi dari sahabat kami, pasangan muda dinamis yang sudah beberapa tahun tinggal di Belanda. Tadinya mau merahasiakan nama, takut jadi tenar orangnya, haha.. Tapi ternyata yang bersangkutan malah gak keberatan juga udah tenar juga soalnya. Jadi ini cerpen courtesy of Kang Iging dan Teh Desti. Menurut saya pribadi, banyak diaspora yang mengalami kegalauan yang sama seperti yang tokoh rasakan, termasuk saya dan suami. Betapa kata kontribusi’ itu rasanya masih samar, apalagi untuk benar-benar dijalankan. Tapi tentu hanya diri kita dan Allah yang tahu kenapa sampai saat ini kami masih bermukim di benua biru, belum juga pulang tanah air. Semoga cerpen ini bisa menjadi inspirasi para diaspora di Eropa. Sekian, panjang beud curhatnya. — Pulang Monika Oktora Musim kini berlalu.. Berbagai cerita merayu Berpijak di malam yang bertalu.. Masihku memikirkan dirimu Kurasakan waktu berlalu tanpa senyummu Sepi yang tlah penuhi hariku – Hari ini sayang aku akan pulang Berlabuh di dekap cintamu Karna pelukmu akan selalu Membuat diriku jatuh cinta “Heeii.. heiii.. kerja apa ngelamun, Mas?” Fara melambai-lambaikan tangannya di depan wajah suaminya, “katanya mau lembur beresin kerjaan kantor, eh kok malah bengong depan laptop.” “Eh, apa, Say?” serta merta Gilang mencopot earphone yang sedari tadi melekat di telinganya. Fara mendengus, “Diiih.. makanya ngelamun jangan serius-serius amat dong, Mas.” “Maaf, maaf, Sayang.. Ini lagi terhanyut sama lagunya Andien yang Pulang, lagi diputer di radio. Habis tadi puyeng lihat proposal proyek baru tentang electricity storage yang harus beres direvisi akhir minggu ini.” Gilang menunjuk beberapa file yang terbuka dan menumpuk di lepan laptopnya. Kebiasaan Gilang saat otaknya sedang mumet memang menyetel streaming radio swasta Jakarta. Pukul sebelas malam di Belanda, artinya di Jakarta sudah menginjak jam empat pagi. Biasanya mulai tengah malam, saat penyiar radio sudah pamit siaran, akan banyak rentetan lagu random yang diputar terus-menerus sampai pagi. Kebanyakan bukan lagu-lagu baru, tapi lagu-lagu populer di tahun 90an atau 2000an. Lagu-lagu mellow yang mengingatkan Gilang akan masa-masa indahnya menjalani hidup saat jadi mahasiswa di Bandung dulu. Fara hanya mengangguk, “Tidur yuk! Damar udah bobo tuh dari tadi, nungguin papanya beres kerja.” “Yuk deh.” Gilang menutup laptopnya pasrah. Saat kepalanya menyentuh bantal, kembali lirik lagu Pulang tadi terngiang-ngiang di pikirannya. Bukan, ini bukan mengenai seorang kekasih. Tentu Gilang tidak mempunyai kekasih lain selain istri tercintanya. Tapi kata-kata mengenai pulang yang memenuhi benaknya. Ia dan istrinya sudah hampir sepuluh tahun menetap di Belanda. Bukan juga mereka tidak pernah pulang kampung sama sekali. Malah hampir setiap tahun, mereka selalu mengusahakan pulang ke Indonesia, melepas rindu pada keluarga dan tentunya pada kuliner Indonesia yang selalu menggoda. Tapi ini adalah mengenai pulang, pulang selamanya ke Indonesia, back for good. Pada awalnya Gilang menginjakkan kaki ke negeri kincir angin ini, tidak pernah ada rencana untuk menetap sekian lama di Belanda. Ia menanggap dirinya beruntung, begitu lulus sarjana langsung mendapatkan beasiswa studi S2 dari pemerintah Belanda, dari sekian banyak kandidat dari fakultasnya. Keberuntungan yang sama saat ia ditawari untuk melanjutkan S3 oleh profesor di bidang Energy and Environmental Sciences. Siapa yang tak menolak ditawari posisi sebagai kandidat PhD dengan funding yang juga tersedia. Sebuah proposisi yang menggiurkan. Waktu berlalu seperti terbang. Ia menikah, memiliki anak, dan mendapatkan pekerjaan di perusahaan yang bergerak di bidang renewable energy, pekerjaan yang sejalan dengan bidang studinya dulu. * “Alah Gilang sih gak usah mikirin pulang, kan udah enak di sini.” Hardi menepuk-nepuk punggung Gilang. “Iya, kalau kayak kami-kami yang cuma mahasiswa S3 ini sudah ada batas waktu untuk pulang ke Indonesia, deadline-nya empat tahun. Apalagi kami sudah terikat kontrak jadi amtenar, abdi negara.” Anggar menimpali. Gilang hanya tersenyum masygul, sudah sering ia mendapat komentar senada mengenai hal tersebut dari kawan-kawan Indonesianya. Apalagi di ajang kumpul diaspora seperti ini, biasanya selalu ada kabar-kabar terhangat mengenai keadaan para perantau di tanah Belanda, atau diskusi panjang mengenai keadaan ibu pertiwi. Seperti kali ini, grup pengajian di Maastricht, kota tempat tinggal Gilang, sedang mengadakan silaturahmi bulanan. Tidak hanya mahasiswa saja yang berkumpul, tetapi juga pekerja sepertinya, sampai warga keturunan Indonesia-Belanda. Beberapa pertanyaan yang sering berseliweran saat mereka berkumpul adalah “Kapan pulang habis ke Indonesia?”, “Kapan kuliahmu selesai?”, “Habis kuliah lalu kamu mau lanjut ke mana?” Untuk Gilang pertanyaan mengenai kuliah dan setelah kuliah mau kemana sudah tak ia risaukan. Ia sudah menyelesaikan enam tahun studi S2 dan S3 di University of Groningen, di kota paling ujung utara Belanda. Setelah selesai studi pun tak berapa lama ia mendapatkan pekerjaan di kota Maastricht, kali ini letaknya di ujung selatan Belanda. Ia dan keluarganya pun hijrah ke sana. Hanya pertanyaan kapan pulang habis ke Indonesia yang masih misteri baginya. Meski setiap tahun pembahasan mengenai hal tersebut selalu hadir di perbincangan rumah tangganya bersama Fara. “Buat apa kau pulang, Lang? Tak kan sanggup pula kau menghadapi macet dan rumitnya ibu kota nanti. Di Indonesia mau cari kerja di mana kau nanti? Tak sangguplah perusahaan menggaji lulusan S2-S3 dari Belanda ini, dengan pengalaman kerja seperti kau.” Binsar Si Pemuda asal Medan berkata sejujur-jujurnya. Gilang terdiam. Ia sadar, menetap sepuluh tahun di Belanda, bukanlah waktu yang singkat. Ia sudah biasa dimanjakan oleh fasilitas nyaman Belanda, mulai dari transportasi, akomodasi, lingkungan kerja, fasilitas kesehatan, dan banyak lainnya. Memulai kembali hidup baru di Indonesia, mungkin di Jakarta, tempat semua industri menumpuk, pasti akan sangat sulit. Sedangkan saat ia pulang kampung saja setahun sekali saja, ia harus banyak bersabar hati menghadapi lalu lintas Jakarta yang semrawut. “Kau pikir negara itu peduli padamu, ha? Mana ada! Tak usahlah kau berpikir idealis ingin turut serta membangun bangsa segala. Kau bisa hidup berkecukupan di ibu kota saja sudah syukur. Mau pula kau susah-susah mewujudkan kata kontribusi, realistis sajalah.” Binsar melanjutkan berapi-api. Sepertinya watak Bataknya yang blak-blakan dan pengalaman merantaunya dari Medan hingga ke Jakarta sejak ia SMA membentuknya karakternya seperti itu. Ia sudah merasakan pahitnya bekerja dari titik nol di Jakarta. Sampai akhirnya ia menjadi PNS di salah satu badan negara. Namun wataknya yang keras dan jujur membuatnya tidak betah bekerja lama-lama di sana. Ia memutuskan untuk berhenti dan bekerja di perusahaan swasta sambil berbisnis. Ia bisa merantau jauh-jauh ke Belanda pun atas usahanya sendiri. Kuliah S2 yang dia ambil di Belanda pun disokong oleh tabungannya sendiri. Demi pengalaman yang tidak akan terbeli, katanya. “Kau pun tak punya hutang pula pada Indonesia, Lang. Beasiswa S2 dan S3-mu dari Belanda. Tak pula negaramu itu membiayai kuliahmu.” Mau tak mau hati kecil Gilang mengakui juga perkataan Binsar. Binsar tak asal bicara. Ia hanya mengungkapkan apa adanya. Tapi tetap saja ganjalan hatinya tak terselesaikan dengan komentar dari Binsar. * “Say, jadi kapan kita pulang?” Gilang membuka percakapan dengan istrinya malam itu. Fara memutar kedua bola matanya. Pembahasan ini selalu muncul dalam rumah tangga mereka, biasanya diskusi ini akan mulai menderas di penghujung tahun. Kalau pulang nanti Gilang akan kerja di mana? Fara akan kerja di mana? Mereka akan tinggal di mana? Damar, anak mereka yang berumur lima tahun akan sekolah di mana? Dan sebagainya. “Sudah jadi ngontak almamatermu belum, Mas? Atau perusahaan energi swasta yang di Jakarta itu?” Fara balik bertanya. “Masalahnya aku gak minat jadi dosen, Ra. Passionku ya jadi peneliti atau pekerja yang bergelut di bidang energi. Kata teman-temanku yang dosen, jadi dosen di Indonesia peluang untuk penelitian masih rendah. Apalagi untuk dosen baru, kebanyakan kerjaan ya tetek bengek dan administratif aja, paling ngajar beberapa mata kuliah.” Fara mengangguk, ia mengerti. Ia pun sempat mengambil pekerjaan sebagai dosen honorer di Bandung sambil menyambi kuliah S2, sebelum ia akhirnya melanjutkan S3 di Belanda, dan bertemu Gilang. Pekerjaan sebagai dosen memang menuntut kewajiban yang tinggi. Kalau tidak ada gairah di bidang tersebut, lebih baik tidak usah sama sekali, daripada sibuk kerja tapi makan hati. Mereka berdua sama-sama terdiam, seakan tahu ujung dari pembicaraan ini. Ini selalu menjadi percakapan akhir tahun yang tidak berkesimpulan. Besok-besoknya mereka berdua sudah sibuk dengan kegiatan masing-masing dan akhirnya lupa akan diskusi ini. Gilang asyik bekerja di kantornya, begitupun Fara yang sibuk dengan kerja paruh waktunya sebagai postdoc researcher di universitas. Mereka berdua juga tetap membagi waktu untuk mengurus Damar yang sekarang makin aktif dan cerewet bertanya ini itu. “Tapi kita kan tidak akan selamanya jadi perantau di sini?” Gilang membuka pertanyaan lagi. “Ya enggaklah, Mas. Senikmat-nikmatnya tinggal di negara orang, tetap nyaman tinggal di tanah air.” “Eh, banyak lho yang sudah mapan di sini, ya akhirnya gak pulang. Ya itu, seperti kata kawan-kawan pas ngumpul tadi. Mau pulang ke Indonesia nanti jadi apa? Bisa-bisa jadi pengangguran.” “Ya itu kan pola pikir mereka, kita beda toh?” Fara mengangkat bahunya, “Berdoa saja, Mas, niat kita untuk di sini bukan untuk bersenang-senang lalu lupa tanah air yang membesarkan kita. Insya Allah, Allah juga tahu apa yang kita catat dalam hati. Hanya kita belum menemukan jalan terbaik untuk kembali.” “Iya, Say, Suatu saat kita akan pulang juga kok.. Insya Allah.” pembicaraan malam itu pun dianggap selesai. Gilang dan Fara hanya yakin, ia masih punya mimpi-mimpi untuk diwujudkan di Indonesia, hanya belum tahu kapan bisa akan terlaksana. * Pulang kampung yang bertepatan dengen momen lebaran adalah hal-hal yang ditunggu para perantau di Belanda. Bisa pulang kampung saja sudah bersyukur, apalagi jika bisa waktunya cocok dengan libur panjang di Belanda. Seperti kali ini, libur musim panas di Belanda sejalan dengan momen lebaran di Indonesia. Jadilah Gilang dan Fara mengambil cuti di saat-saat tersebut, apalagi Damar juga sedang libur sekolah. “Eh Ra, Pak Rino ngontak aku waktu tahu aku mau pulang ke Indonesia. Dia ingin aku ngisi kuliah tamu di almamaterku di Bandung dulu.” Gilang menunjukkan email Pak Rino pada istrinya. Pak Rino adalah dosen pembimbing Gilang sewaktu S1 dulu. Sejak Gilang merantau ke Belanda, Gilang masih menjalin silaturahmi dengan Pak Rino. Pak Rino termasuk salah satu dosen yang gencar memacu penelitian mahasiswa di kampus. Sewaktu Gilang melanjutkan kuliah ke Belanda, Pak Rino seringkali meminta update penelitian yang berkembang di Eropa, juga sebaliknya memberi kabar terbaru penelitian menarik yang ada di fakultas teknik industri. “Bagus dong, Mas! Bisa sharing sama mahasiswa dan dosen juga.” “Iya, katanya mau dibikin kayak mini simposium gitu. Momennya pas sama mahasiswa baru pada masuk kuliah.” “Wuidih asyik! Tuh katanya mau berkontribusi. Sudah dibukakan jalannya tu, Mas.” Fara menjentikkan jarinya. “Eh bagaimana kalau… jangan cuma di almamatermu aja, Mas. Kita kontak juga yuk dosen-dosen di beberapa universitas di Semarang, Surabaya, Jakarta. Sekalian tho kita mudik ke Semarang juga. Mungkin aku bisa ngontak dosenku di Semarang juga.” tiba-tiba Fara memberikan ide. Gilang terdiam. Saran Fara masuk akal juga. Selama ini tidak banyak yang menikmati hasil-hasil penelitiannya atau ide-ide proyek di kantornya, selain para akademisi dan praktisi di sekitaran Belanda. Tentu di Indonesia ilmu mengenai energi baru, energi terbarukan, dan dan sistem pembangunan yang berkelanjutan banyak peminatnya. Apalagi Belanda adalah salah satu negara di Eropa yang memiliki perkembangan energi terbarukan yang pesat. Renewable energy yang didukung dengan sustainable development adalah hal yang sangat diperhatikan di Belanda. Sebutlah salah satunya energi angin yang dimanfaatkan menggerakan turbin untuk menghasilkan energi listrik. Turbin-turbin raksasa yang terpancang tegak hampir dapat ditemui dengan mudah di daratan Belanda. Alis Gilang terangkat, seperti ada lecutan inspirasi berlompatan di kepalanya “Ide bagus sayang!” Jadilah momen pulang kampung mereka tahun itu tidak hanya diramaikan dengan acara silaturahmi dengan keluarga juga kesempatan menyantap kuliner Indonesia yang enak-enak. Namun diisi dengan rangkaian road show Gilang dan Fara ke beberapa kampus di Surabaya, Semarang, Jakarta, dan Bandung. Kuliah singkat yang Gilang mulai di Bandung ternyata juga disambut positif oleh universitas lainnya. Mereka dengan senang hati menerima tawaran Gilang untuk mengisi mini seminar mengenai inovasi-inovasi sumber energi terbarukan. Ya iya sih, gratis juga soalnya. Tapi untuk Gilang dan Fara hal itu tidak masalah. Untuk pertama kalinya Gilang merasa apa yang dia miliki dapat berguna dan dibagi untuk khalayak ramai. Ternyata tidak hanya kalangan akademisi dan mahasiswa saja yang tertarik dengan bahasan yang Gilang bawa. Di salah satu universitas di Jakarta, seminar Gilang ternyata diminati oleh para regulator dan pelaku bisnis yang juga haus ilmu untuk menggali dan memanfaatkan energi baru dan terbarukan Indonesia. Waktu berlalu seakan terbang, liburan sudah usai, saatnya mereka kembali ke Belanda, kembali ke kehidupan nyata. Bahkan Gilang tidak tahu manakah yang lebih nyata, kehidupannya di Indonesia, atau di Belanda. Tapi setidaknya, liburan kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. * Berulang kali Gilang membaca email yang baru saja ia terima dari salah seorang yang pelaku bisnis ternama. Ia ingat, ketika seminar di Jakarta, beliau datang dan menyalaminya seusai seminar. Beliau sangat mengapresiasi apa yang Gilang sampaikan. Ia tidak mengira apresiasi tersebut ternyata membekas sampai setelah dua bulan ia kembali ke Belanda. Yang Gilang masih tidak percaya adalah, Bapak tersebut sudah lama sekali ingin mendirikan start-up di bidang energi terbarukan. Ia memang sudah lama malang melintang bekerja di bidang energi, baik di swasta maupun pemerintah. Saat memasuki usia pensiun, beliau ingin mendirikan perusahaan mandiri, sebab dipikirnya akan lebih mudah mencanangkan segala seseuatunya. Biaya tak menjadi masalah, ia butuh sumber daya manusia yang paham bidang ini. Menurutnya Gilang adalah kandidat yang paling tepat. “Mungkin ini jawaban untuk pulangnya kita, Mas?” Fara tiba-tiba sudah muncul di belakang Gilang, ikut membaca email tersebut. “Kamu juga mikir gitu, Say?” Gilang menoleh. “Ya, kenapa tidak? Di Belanda bukan hanya perusahaan pemerintah saja yang bergerak di bidang energi terbarukan kan? Banyak start-up yang juga bermunculan. Aksi-aksi seperti itu justru yang membuat Belanda makin berkembang. Inovasi dari start-up ini juga mendukung pembangunan renewable energy dan sustainable development.” “Mungkin berat sih, tapi.. aku dan Damar siap mendukungmu selalu,” Fara tersenyum. Gilang tersenyum. Mewujudkan mimpi memang selalu dimulai dari langkah awal. Seperti langkah awalnya saat menjejak di negeri kincir angin ini. Tak mudah bertahan sampai sepuluh tahun lamanya. Selalu ada langkah-langkah kecil untuk mimpi yang besar. Groningen, 8 September 2017
Pasir putih pantai Nusa Dua Bali membelai lembut telapak kakiku. Nyiur pohon kelapa memberikanku naungan dari terik matahari. Aku masih belum sekuat manusia-manusia berkulit putih yang berjemur di tepi pantai itu. Aku masih khawatir kulitku menghitam, meski mereka justru menginginkan kulit Asia yang eksotis seperti kebanyakan penduduk Indonesia. Di pinggir pantai, bayangan sepasang lelaki dan perempuan yang tengah berlarian dan bercanda memercikkan air ke tubuh pasangannya, memburamkan pandangan mataku. Kemesraan mereka sungguh membuatku iri. Lidahku masih dapat merasai aroma khas bumbu Bali yang menemani sepotong Bebek Bengil, menu favorit kita di Restoran Bebek Bengil, salah satu restoran favorit di kawasan The Bay Bali ini. Kau yang memilihkan menu itu, padahal seumur-umur belum pernah aku makan daging bebek. Aneh? Ah, tidak. Aku pikir aku orang yang konsisten dengan pilihanku menerapkan pola makan Food Combining yang lebih ekstrim tidak makan karbohidrat dan daging-dagingan. Tetapi kau, dengan paksaanmu yang menghipnotis, mampu membuatku mencicipi daging binatang yang hidup berkelompok dan selalu berisik saat berjalan beriringan. Wajahmu begitu puas ketika lidahku mau menyecap daging bebek yang lembut itu. Aku bahkan melupakan program dietku yang sudah tiga tahun kulakukan demi memperoleh tubuh langsing. Kau berkata, “bagiku, kau tetap cantik walau pipimu menggelembung.” Aku tersenyum malu-malu, dan tak terasa sudah memasukkan dua piring nasi ke dalam perutku. Hanya seseorang yang kucintai dengan sangat, yang kuperbolehkan mengatur pola makanku, sesuatu yang kujaga selama ini. Setelah makan, kita melanjutkan perjalanan bulan madu, melintasi jalan setapak dari depan restoran menuju ke tepi pantai. Ya, dari depan restoran Bebek Bengil itu, kita dapat melihat ke arah pantai Nusa Dua, menikmati pemandangan pantai yang romantis. Memang tak salah saat kau mengusulkan untuk berbulan madu ke The Bay Bali. Kau telah memilih tempat yang sesuai untuk mengabadikan momen pertama penyatuan cinta kita. Kau mengajakku berjalan di tepi pantai, membiarkan deburan ombak yang tenang membelai jemari kaki kita. Kaupegang tangan kiriku, kautautkan jemari tangan kananmu ke jemari tangan kiriku. Getaran serupa setruman listrik segera menjalari tubuhku. Aku masih saja merasakan setruman itu, meskipun kita sudah menjadi suami istri sejak dua hari sebelumnya. Kita langsung berbulan madu ke The Bay Bali, meninggalkan sisa-sisa kerepotan acara resepsi. Aku masih tak menyangka, seorang lelaki yang kutemui dalam sebuah perjalanan, ditakdirkan menjadi suamiku. Perkenalan kita singkat saja. Kau bersama temanmu, dan aku bersama temanku. Semestinya kedua teman kita yang berjodoh, setelah perkenalan mereka di jejaring sosial. Nyatanya malah kita yang saling melempar pandang dan menyimpan nama masing-masing di dalam hati. Tiba-tiba kau menghubungiku tiga hari kemudian, lalu semua berjalan begitu saja sampai kau melamarku setelah tiga bulan perkenalan kita. Bila aku mengingat kenangan itu, aku terpikir, barangkali kita butuh waktu lebih lama lagi untuk penjajagan. Ya, barangkali…. Malam harinya, masih di The Bay Bali, kau mengajakku makan malam di De Opera, yang baru dibuka jam tiga sore. Sebuah klub pantai dan tempat makan malam eksklusif dengan tiga restoran, dua diantaranya adalah restoran Jepang. Aku memang menjauhi makan daging, tapi bukan seafood. Aku hanya menjauhi daging merah dan menggemari makanan laut. Ini seperti surga untukku. Kau membawaku masuk ke dalam De Opera yang didesain bak latar film fantasi, dominan warna putih dan cokelat. Di mejaku telah terhidang tempura, nama lain dari udang goreng tepung. Sedangkan kau memesan sushi. Sebuah kolam renang besar menjadi latar pemandangan, tetapi saat itu aku hanya bisa memandang wajahmu yang juga tak lepas memandang wajahku. Kini kusadari betapa kemesraan itu begitu kurindukan. Baru tiga tahun usia pernikahan, tetapi aku merasa sudah banyak perubahan yang terjadi kepadaku. Kau telah menghipnotisku dengan dominasimu. Aku tersadarkan, bahwa aku telah kehilangan banyak hal dari diriku. Aku menjadi seperti bukan aku. Semua itu karenamu. “Apa kau sudah siap memiliki anak,” tanyaku, malam itu. “Hhh… bisa gak kita gak ngomongin soal anak dulu? Aku lagi sibuk.” Matamu masih memandang layar laptop, seolah kau bakal kehilangan separuh dunia bila mengalihkan pandangan. “Terus, kapan kamu mau ngomongin soal itu?” “Aku kan udah bilang, lima tahun lagi deh. Sekarang ini kita nabung yang banyak dulu untuk masa depan anak-anak kita kelak.” “Iya, kalau lima tahun lagi kita bisa punya anak. Kalau tidak? Usiaku tak bisa menunggu.” Akhirnya, kau menatapku. Tatapanmu menakutkan. Kedua alis matamu tajam bak pedang yang siap menebas leherku. Rahang kukuhmu seolah ingin melumatku. Pupil matamu seakan ingin menenggelamkanku ke dalam pusarannya. Itu sudah yang kesekian kali aku melihat ekspresi galakmu. Selalu, setiap aku menyinggung soal anak. “Kita pasti punya anak, tapi bukan sekarang. Aku masih sibuk dan belum mau diganggu oleh anak-anak,” katamu dengan nada suara yang tegas, meskipun pelan. Kau egois! Aku berteriak marah. Iya, aku tahu, kita telah membuat kesepakatan untuk punya anak setelah lima tahun pernikahan. Tapi, rasanya aku tidak sanggup menunggu selama itu. Keluargaku, keluargamu, teman-teman, orang-orang di sekitar, mempertanyakan mengapa aku belum hamil juga. Bukan, bukan aku yang tak mau hamil, tapi KAU. Kau yang melarangku untuk hamil. Kau menyuruhku meminum pil KB. Tak ada guna aku membantah semua tuduhan itu. Bahwa aku mungkin mandul. Selalu pihak perempuan yang disalahkan bila belum memiliki anak. Aku juga sudah tidak sabar memomong bayi buah cinta kita. Naluri seorang perempuan yang sudah menikah. Setiap kali melihat perempuan lain menggendong bayi, hatiku terusik. Aku juga ingin punya bayi! Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Dan ketika aku menangis memikirkan itu, kusadari kau telah mengubah banyak hal dari diriku. Aku yang dulu pemberani dan tegas, berubah menjadi bak kerbau dicolok hidungnya. Sementara kau terus tenggelam oleh duniamu sendiri. Pekerjaanmu. “Aku tidak ingin seperti Adi. Dia kemarin pinjam uang untuk nyicil rumah. Bayangin. Anaknya sudah tiga, dan dia baru mau beli rumah?!” kau bercerita dengan wajah berapi-api. “Aku ingin anak kita nanti sudah punya jaminan masa depan.” “Tapi, kita kan sudah punya rumah,” sanggahku. “Iya, tapi masih jelek begini. Aku masih mau merenovasinya menjadi.. bla.. bla.. bla…” Kau terus berbicara tentang menjadi orang tua yang mapan. Kau tak sedikit pun mendengarkan pendapatku. Hingga bara itu tak dapat lagi kutahan. “Aku tak tahu ada masalah apa denganmu, tapi aku tak ingin menikah dengan lelaki yang tak mau mempunyai anak!” teriakku, suatu malam. Entah keberanian macam apa yang merasukiku hingga bisa bicara begitu keras di depanmu. Matamu membelalak. Barangkali kau terkejut karena aku bisa menyalak juga. “Kalau kau tak mau menikah denganku, ya sudah, tidur sama laki-laki lain saja sana!” kau balas berteriak. Kata-katamu menusuk jantungku. Kau, lelaki terlembut yang pernah kutemui, mendadak menjadi serigala lapar. Aku yakin pernah memuji suaranya yang lembut dan sikapmu yang sangat welas asih. Nyatanya, waktu tiga tahun telah membongkar kedokmu. “Baik. Kita cerai,” putusku. Airmataku terjatuh lagi, hingga menyentuh bibir atasku. Rasanya asin seperti air laut di depanku. Jadwal sidang perceraian kita sudah ditentukan. Benarkah aku siap untuk melepasmu? Kala kemarahan menguasaiku, rasanya aku siap sekali. Aku siap menyongsong kebebasanku. Tapi, mengapa kau kerap kali muncul di dalam mimpi-mimpiku setelah kita pisah rumah? Aku sudah kembali ke rumah orang tuaku, dan kau masih tetap di rumah yang kaubangun sendiri. Aku membayangkanmu. Kerinduan mencengkeramku dengan ganas setelah dua bulan tak menyentuhmu. Aku ingin menatap sepasang matamu yang sipit. Aku ingin membelai rambut lurusmu yang lebat dan dibelah dua. Aku ingin menyusuri alis matamu yang hitam dengan jari telunjukku. Dan aku ingin memeluk tubuh tegapmu sekuat mungkin. Aku merindukanmu. “Apa tidak bisa dipikirkan lagi soal perceraian kalian? Kalian masih muda. Wajar kalau masih sering bertengkar,” Ibu menasihatiku. “Dia terlalu mengaturku, tapi tak mau diatur,” sahutku. “Laki-laki memang begitu, sudah sewajarnya kita menerima.” “Mengapa selalu perempuan yang menerima?” aku menatap sepasang mata Ibu, tajam. Ibu bergeming. Menyadari tak ada gunanya menasihati anak gadisnya yang keras kepala. Apakah aku benar-benar sanggup kehilanganmu? Mengapa kau begitu mudah melepaskanku? Kupikir kau akan mengalah setelah kulayangkan permintaan cerai itu, ternyata kau justru mengabulkannya. Apakah diam-diam kau memiliki kekasih lain? Aku tak bisa melenyapkan prasangka itu bila mengingat begitu besar daya pikatmu terhadap gadis-gadis. “Anak itu pernah kelaparan di tengah malam buta. Dia memang gak sempat makan malam. Lebih tepatnya lagi, dia gak kebagian makan malam. Saudaranya ada banyak, dan dia harus berbagi makanan dengan saudara-saudaranya itu. Anak itu juga harus berjuang keras untuk bisa sekolah. Syukurlah, Tuhan berpihak kepadanya. Dengan usahanya sendiri, dia bisa sekolah tinggi. Tapi, setelah itu dia bertekad, jika kelak dia menikah, dia akan menjadi ayah yang baik untuk anak-anaknya. Ayah yang bisa memberikan kehidupan yang mapan untuk anak-anaknya.” Sebuah suara mengusik gendang telingaku. Aku takut untuk menoleh. Aku tahu betul suara itu. Suara yang pelan tapi tegas, suaramu. Suara yang sudah lama kurindukan. Sudah berapa lama kita tidak saling bicara dari hati ke hati? Aku tahu dari mana kau berasal. Kau pernah menceritakannya kepadaku, ketika kita berbincang sambil berpelukan. Kau punya tujuh saudara. Orang tuamu pedagang pakaian di Tanah Abang yang bangkrut karena tokonya kebakaran. Masa kecilmu penuh penderitaan, tapi justru penderitaan itulah yang menempamu hingga sesukses sekarang. Aku selalu bangga denganmu. Aku selalu suka mendengar ceritamu. “Apa kau mau makan di Bebek Bengil bersamaku?” kau menoleh kepadaku, sementara jantungku memompa darah lebih cepat. Sudah lama aku tidak makan daging, karena kembali ke pola makan Food Combiningku yang ekstrim. Hm, sebenarnya masih boleh makan daging di jam makan siang. Bibirku masih kelu untuk menjawab. Tanda tanya besar masih merajai kepalaku. Menjelang sidang cerai, kau justru mengirimkanku tiket ke Bali dan menginap di Hotel Grand Hyaat Nusa Dua yang masih berada di dalam kompleks The Bay Bali. Inikah maksudmu? Kau ingin aku mengingat kembali kenangan kebahagiaan bulan madu kita? “Apakah itu alasan mengapa kau tak mau punya anak sekarang?” tanyaku, setelah lidahku terbebas dari kebekuan. Kau tak menjawab, tapi aku tahu itu berarti iya. Kau kembali mengarahkan pandanganmu ke laut. Aku melirik ke arahmu, ragu-ragu. Hingga kusadari bahwa tubuhmu masih menjadi magnet buatku. “Kau akan menjadi ayah yang baik. Kau ayah yang bertanggungjawab. Ayahmu juga ayah yang bertanggungjawab. Memang, kau pernah kelaparan dan harus berjuang untuk bisa menjadi seperti sekarang. Bukankah itu berarti ayahmu berhasil mendidikmu, karena dia membuatmu berjuang?” pertanyaanku seperti melayang terbawa angin pantai yang bertiup sepoi-sepoi. Kau masih belum menolehku. Jika kau mengajakku kembali ke The Bay Bali, bolehkah aku mengira bahwa kau masih menginginkanku? Tiba-tiba, kau menggenggam tanganku. Genggamanmu serupa aliran listrik yang mengejutkanku. Sudah lama kita tidak bersentuhan. Wajar kan bila rasanya seperti baru pertama bersentuhan? “Kita akan punya anak setelah pulang dari sini,” katamu dengan senyum jahil. Aku belum sempat meredakan emosi bahagiaku saat kau menggendongku dan membawaku ke dalam arus pantai Nusa Dua yang tenang. Ini adalah rasa bahagia yang tak dapat kuucapkan dengan kata-kata. Menyatu denganmu dalam pelukan ombak pantai Nusa Dua di The Bay Bali.
cerpen bulan madu di hotel